Bogor
- Badan informasi Geospasial (BIG) melakukan pemetaan laut di kawasan taman
nasional kepulauan seribu, Jakarta. Total ada 10 kawasan konservasi dan 7 taman
nasional yang menjadi target pemetaan BIG.
"Ini adalah salah satu kegiatan survei yang
dilaksanakan oleh BIG pada bagian pusat pemetaan laut, dimana kita mendukung
atau melaksanakan pemetaan terkait bagaimana dengan kawasan konservasi, salah
satunya dengan pemetaan batimetri. Nah lokasi yang dipetakan kali ini kita tunjuk
kepulauan seribu," kata Kepala BIG Muh Aris Marfai, Kamis (26/8/2021).
Muh Aris menyebut, pemetaan yang dilakukan BIG
memiliki fungsi penting bagi banyak pihak. Khususnya di kawasan konservasi dan
wisata laut.
"Ini sebagai bagian dari amanah kita untuk
melakukan pemetaan dasar, karena itu menjadi tugas pemerintah dan itu tugas
BIG, dimana salah satu aspek pentingnya adalah batimetri (informasi kedalaman
laut atau perairan)," kata Muh Aris.
"Fungsinya ini sangat penting sekali, salah
satunya untuk peta dasar dan kemudian bisa digunakan untuk berbagai kegiatan.
Misalnya, untuk penentuan alur pelayaran, untuk pembangunan dermaga, untuk
mobiling dinamis dan lain sebagainya, termasuk pemetaan terumbu karang,"
imbuhnya.
Luas area kawasan taman nasional Kepulauan
Seribu yang akan dipetakan, lanjut Muh Aris, mencapai 1000 kilometer persegi.
Proses pemetaan ditarget selesai maksimal 3 bulan.
"Luas area yang menjadi target pemetaan
seluas 1000 km persegi dan itu kita target selesai dalam waktu 2 atau 3 bulan dan
prosesnya sedang berlangsung," katanya.
Dalam proses pemetaan di kawasan Kepulauan
Seribu, tim surveyor BIG menggunakan 4 metode. Yakni, menggunakan UAV Lidar
atau wahana tanpa awak, yang fungsi untuk mendapatkan model 3 dimensi permukaan
bumi di darat. Kemudian dengan USV atau drone laut, yang berfungsi untuk
memetakan kedalaman perairan dangkal, 0-15 meter. Dengan metode ini didapat
Informasi kedalaman dan kontur laut.
"Kemudian dengan metode Singlebeam
Echosounder (SBes), fungsinya untuk mendapatkan data kedalaman Laut. Alat yang
digunakan alat dual prekuensi sehingga dapat memetakan perairan dangkal dan
dalam. Dengan ini kita dapat informasi bentuk permukaan dasar laut. Namun data
yang didapat tidak sedetail menggunakan Mbes," kata Teguh Sulistian, Surveyor
Pemetaan Laut BIG.
"Kemudian dengan Multibeam Echosounder,
fungsinya untuk membuat model 3 dimensi permukaan bawah laut. Metode ini
menghasilkan gambaran permukaan laut yang detail. Bisa didapatkan juga
informasi tentang habitat terumbu karang, bisa identifikasi bangkai kapal, dan
fitur bawah laut lainnya," imbuhnya.
Kepala Pusat Pemetaan Kelautan dan Lingkungan
Pantai BIG Yosef Dwi Sigit Purnomo mengatakan, ada 10 kawasan konservasi dan 7
taman nasional di Indonesia yang akan dilakukan pemetaan.
"Berdasarkan Perpres Nomor 56 tahun 2019
tentang rencana aksi nasional pengelolaan terpadu taman nasional dan kawasan
konservasi perairan nasional tahun 2018-2025, ada 7 taman nasional dan 10
kawasan konservasi yang akan dilakukan pemetaan," kata Yosef, Kamis
(26/8/2021).
7 Taman Nasional yang jadi target pemetaan oleh
BIG antara lain, Kepulauan Seribu, Karimun Jawa, Bunaken, Wakatobi, Taka
Bonerate, Teluk Cendrawasih dan Togean di Sulawesi Tenggara. Sedangakan 10
kawasan konservasi yakni, Anambas, Pulau Pieh di Sumatera Barat, Kepulauan Kapo
Posang di Sulawesi Selatan, Gili Matra di Lombok, Laut Banda, Kepulauan Padaido
di Papua, Laut Sawu di NTT, Kepulauan Waigeo di Papua Barat, Raja Empat, dan
Kepulauan Aru.
(mud/mud)
Baca artikel detiknews, "BIG Lakukan
Pemetaan di Kawasan Taman Nasional Kepulauan Seribu" selengkapnya https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-5697977/big-lakukan-pemetaan-di-kawasan-taman-nasional-kepulauan-seribu.
Bogor- Badan informasi Geospasial (BIG) melakukan pemetaan laut di kawasan taman nasional kepulauan